Rabu, 26 September 2018

Lagu Dangdut Rivan


Kabut Pagi hari masih meyelimuti puncak Dimito, tak ada suara bising sama sekali, taka ada asap kenderaan bermotor, tak ada suara klakson yang ramai, yang tinggal disini hanya udara dan angin, yang di perindah dengan kicauan burung, di tempat inilah Sari akan tinggal untuk melaksanakan tugasnya. Sari memulai kegiatan belajar hari ini dengan pengenalan huruf sebagian besar siswa kelas 1 masih belum mengenal abjad untuk huruf vokal, dapat dimaklumi mereka tidak melewati taman kanak-kanak atau dikenalkan dengan poster huruf yang dijual 5000/ lbr dipasar tradisional, keadaan kelas satu sedikit berbeda dengan sebelumnya sekarang kelas satu dan dua sudah di pisah dengan sekat Triplek Sari dikelas satu sedangkan ibu Lina yang mengajar kelas rangkap sebelumnya ada di kelas dua, sebelum memulai kegiatan belajar dilakukan lah pemelihian ketua kelas dan Rivan lah yang terpilih sebagai ketua kelas, Ketua kelas tidak berlaku selama setahun, Setiap Minggu ada Evaluasi Kerja, jika kerja nya bagus ketua kelas dapat melanjutkan tugasnya jika tidak akan ada pergantian, Sari menerapkan cara ini untuk melatih tanggung jawab bagi anak-anak nya selama memiliki jabatan baik di kelas atau dimanapun.
Sari memulai kegiatan nya pagi ini dengan menuliskan huruf A di papan hitam  kemudian bertanya “ ayo siapa yang ingat dengan huruf ini?”
Serempak anak – anak menjawab aaaaaaaa
“Kalau yang ini?”  Sari menuliskan huruf E
Masih secara klasikal mereka menjawab “eeeeee bu”
“Bagus” sambil megancungkan jari jempol untuk memuji  jawaban mereka
“Nah kalau papan tulis ini warnanaya apa?” Sari masih bertanya sambil berharap jawaban kali ini akan sama dengan sebelumnya
Kelas menjadi tenang, mereka saling menatap,  meminta jawaban atas pertanyaan tadi, kemudian munculah suara dalam keheningan kelas
“Gelap bu, warna nya Gelap” Jawab Rivan si ketua kelas Rivan punya kebiasaan unik, Rivan selalu menyanyi di setiap kesempatan, di dalam kelas saat belajar, di luar saat bermain dia pasti bernyanyi, lagu dangdut adalah lagu yang selalu dibawakan nya, bagi Sari itu sebuah pencapaian yang perlu di apresiasi, jika di lihat secara positif, hal ini juga membuktikan sesuatu yang dilihat atau di dengar setiap hari akan mudah di ingat.  Seperti halnya Rivan yang setiap hari mendengarkan lagu dangdut di rumahnya diapun dapat dengan mudah menghafal lagu tersebut, hal ini tentu saja berlaku sama bagi kegiatan pembelajaran di sekolah, pembelajaran yang di lakukan terus menerus dan diulang setiap hari akan memudahkan siswa mengingat dan memahaminya apalagi disajikan dalam kegiatan yang menyenangkan.
Jawaban Rivan tidak sepenuhnya salah mungkin gelap adalah salah satu sifat dari warna hitam
“ ia sifat nya gelap”, Sari mengkonfirmasi jawaban Rivan
“Ada beberapa warna yang sifatnya gelap seperti warna.....” belum sempat saya melanjutkan penjelasan saya, farel memotong dengan cepat “Hitam bu hitam” saya tersenyum dengan jawaban ini, “jadi sudah tau warna papan tulis di kelasmu?”
“ hitam” kelas kembali ramai
Selanjutnya Sari mengangkat sebatang kapur “nah kalau ini  warna nya apa? Warnanya sama seperti awan”
“ putih bu putih”
“namanya apa?”  Sari menggali pengetahuan mereka
“ kapur bu”
“ kegunaan nya untuk apa ?”
“ menulissss di papan hitam”
“Hebat semua ibu senang sekali”.
Setelah nya seperti biasa akan diadakan evaluasi lisan hadiah nya tentu saja giliran untuk istirahat lebih dulu. Anak- Anak terlihat natusias Sekali kali ini evaluasinya yaitu menyebutkan 3 huruf yang dituliskan Sari di papan tulis.  Evaluasinya berjalan Lancar sebagian besar siswa kelas satu berhasil menyebutkan 3 huruf dengan benar tinggallah Si ketua Kelas, si pesawat Dika dan Anggi di dalam Kelas,
“baik sekarang Rivan” Pinta sari dengan gagah berani Rivan maju mendekati papan dengan percaya Diri
Sari menuliskan huruf i dia menyebutnya “ikan untuk I, itu huruf I”
Sari mengajarkan anak-anak mengingat huruf dengan benda atau hal lain misalnya i untuk Ikan ikan huruf awalnya I sehingga anak-anak akan mudah mengenali huruf, A untuk Ayam dan seterusnya
Kemudian Sari mengganti tulisan dipapan dengan  dengan huruf A,
Rivan terlihat berpikir menemukan huruf yang ada didepannya, cukup lama dia berfikir akhirnya Sari memberikan clue “kukuruyuk”
Rivan pun tersenyum ke arah Sari “Ayo nak ini huruf apa?” tanya sari
“Saya tahu bu” sambil mengancungkan tangannya menandakan kepercayaan dirinya atas jawaban yang akan dia berikan
“ Aku mah apa atuhhh” dia menyanyikan sepenggal lirik lagu yang setelahnya Sari tau bahwa itu adalah potongan lirik lagu dangdut yang sedang ngeHits
Keyakinana Sari akan senyuman rivan sebelumnya perlahan pudar
“aku mah apa atuh untuk  A itu Huruf A”
Pudarnya keyakinana Sari seakan berbalik dan kembali memuncah, anak ini mengingat huruf A, lewat Aku Mah atuh, mungkin potongan lirik lagu itu lebih mudah di ingatnya dibandingkan dengan A untuk Ayam, atau Apel.
“Hebat sekali nak” Sari makin bersemangat “nah kalau yang ini?” Sari Menuliskan huruf Huruf U,
Kembali anak ini berfikir, Sari pun mempersiapkan diri untuk jawaban apa yang akan dia utarakan
“ apa ya?” Rivan masih berfikir
Sejenak kemudian dia tertawa “Saya tau” ujarnya
“ ia huruf apa nak”? Sari makin penasaran
Sejenak dia meliuk  liukan badannya
“huruf apa nak ? Sari mencoba bertanya lagi
“ibu hewan apa namanya, yang badannya panjang tak punya tangan dan kaki yang jalan nya begini”, kembali dia meliuk – liukan badan nya. Bukan nya menjawab pertanyaan Sari, Rivan malah bertanya kembali kepada Sari, tanpa memikirkan maksud pertanyaan nya Saripun menjawab
“Ular” jawab Sari untuk pertanyaan rivan yang terlihat sedikit susah payah setelah meliuk – liukan badan nya
“ itu Huruf U bu” tutup Rivan
Sari nampaknya paham maksud Rivan Ular untuk U, sehingga dia meliuk-liukan badannya seperti Ular yang namanya belum terlalau akrab dengan Rivan dibandingkan potongan lagu dangdut yang biasa di nyanyikan sehari–hari
Rivan adalah bagian kecil dari anak indonesia, yang memiliki cara belajar yang berbeda, jika ada yang mempunyai kemampuan  menghapal, numerik, mungkin Rivan mempunyai kemampuan mengingat namun sedikit sulit untuk membahasakan kejadian Rivan ini membuat Sari semakin percaya, bahwa anak-anak dibukit ininjuga punya kemampuan yang sama dengan anak di tempat lain yang membedakan nya mungkin hanya sarana pendukungnya,



Tidak ada komentar:

Posting Komentar