Kabut
Pagi hari masih meyelimuti puncak Dimito, tak ada suara bising sama sekali,
taka ada asap kenderaan bermotor, tak ada suara klakson yang ramai, yang
tinggal disini hanya udara dan angin, yang di perindah dengan kicauan burung,
di tempat inilah Sari akan tinggal untuk melaksanakan tugasnya. Sari memulai
kegiatan belajar hari ini dengan pengenalan huruf sebagian besar siswa kelas 1
masih belum mengenal abjad untuk huruf vokal, dapat dimaklumi mereka tidak
melewati taman kanak-kanak atau dikenalkan dengan poster huruf yang dijual
5000/ lbr dipasar tradisional, keadaan kelas satu sedikit berbeda dengan
sebelumnya sekarang kelas satu dan dua sudah di pisah dengan sekat Triplek Sari
dikelas satu sedangkan ibu Lina yang mengajar kelas rangkap sebelumnya ada di
kelas dua, sebelum memulai kegiatan belajar dilakukan lah pemelihian ketua
kelas dan Rivan lah yang terpilih sebagai ketua kelas, Ketua kelas tidak
berlaku selama setahun, Setiap Minggu ada Evaluasi Kerja, jika kerja nya bagus
ketua kelas dapat melanjutkan tugasnya jika tidak akan ada pergantian, Sari
menerapkan cara ini untuk melatih tanggung jawab bagi anak-anak nya selama
memiliki jabatan baik di kelas atau dimanapun.
Sari memulai kegiatan nya pagi ini dengan menuliskan
huruf A di papan hitam kemudian bertanya
“ ayo siapa yang ingat dengan huruf ini?”
Serempak anak – anak menjawab aaaaaaaa
“Kalau yang ini?”
Sari menuliskan huruf E
Masih secara klasikal mereka menjawab “eeeeee bu”
“Bagus” sambil megancungkan jari jempol untuk
memuji jawaban mereka
“Nah kalau papan tulis ini warnanaya apa?” Sari
masih bertanya sambil berharap jawaban kali ini akan sama dengan sebelumnya
Kelas menjadi tenang, mereka saling menatap, meminta jawaban atas pertanyaan tadi,
kemudian munculah suara dalam keheningan kelas
“Gelap bu, warna nya Gelap” Jawab Rivan si ketua
kelas Rivan punya kebiasaan unik, Rivan selalu menyanyi di setiap kesempatan,
di dalam kelas saat belajar, di luar saat bermain dia pasti bernyanyi, lagu
dangdut adalah lagu yang selalu dibawakan nya, bagi Sari itu sebuah pencapaian
yang perlu di apresiasi, jika di lihat secara positif, hal ini juga membuktikan
sesuatu yang dilihat atau di dengar setiap hari akan mudah di ingat. Seperti halnya Rivan yang setiap hari
mendengarkan lagu dangdut di rumahnya diapun dapat dengan mudah menghafal lagu
tersebut, hal ini tentu saja berlaku sama bagi kegiatan pembelajaran di
sekolah, pembelajaran yang di lakukan terus menerus dan diulang setiap hari
akan memudahkan siswa mengingat dan memahaminya apalagi disajikan dalam
kegiatan yang menyenangkan.
Jawaban Rivan tidak sepenuhnya salah mungkin gelap
adalah salah satu sifat dari warna hitam
“ ia sifat nya gelap”, Sari mengkonfirmasi jawaban
Rivan
“Ada beberapa warna yang sifatnya gelap seperti
warna.....” belum sempat saya melanjutkan penjelasan saya, farel memotong
dengan cepat “Hitam bu hitam” saya tersenyum dengan jawaban ini, “jadi sudah
tau warna papan tulis di kelasmu?”
“ hitam” kelas kembali ramai
Selanjutnya Sari mengangkat sebatang kapur “nah
kalau ini warna nya apa? Warnanya sama
seperti awan”
“ putih bu putih”
“namanya apa?”
Sari menggali pengetahuan mereka
“ kapur bu”
“ kegunaan nya untuk apa ?”
“ menulissss di papan hitam”
“Hebat semua ibu senang sekali”.
Setelah nya seperti biasa akan diadakan evaluasi
lisan hadiah nya tentu saja giliran untuk istirahat lebih dulu. Anak- Anak
terlihat natusias Sekali kali ini evaluasinya yaitu menyebutkan 3 huruf yang
dituliskan Sari di papan tulis. Evaluasinya
berjalan Lancar sebagian besar siswa kelas satu berhasil menyebutkan 3 huruf
dengan benar tinggallah Si ketua Kelas, si pesawat Dika dan Anggi di dalam
Kelas,
“baik sekarang Rivan” Pinta sari dengan gagah
berani Rivan maju mendekati papan dengan percaya Diri
Sari menuliskan huruf i dia menyebutnya “ikan
untuk I, itu huruf I”
Sari mengajarkan anak-anak mengingat huruf dengan
benda atau hal lain misalnya i untuk Ikan ikan huruf awalnya I sehingga
anak-anak akan mudah mengenali huruf, A untuk Ayam dan seterusnya
Kemudian Sari mengganti tulisan dipapan dengan dengan huruf A,
Rivan terlihat berpikir menemukan huruf yang ada
didepannya, cukup lama dia berfikir akhirnya Sari memberikan clue “kukuruyuk”
Rivan pun tersenyum ke arah Sari “Ayo nak ini
huruf apa?” tanya sari
“Saya tahu bu” sambil mengancungkan tangannya
menandakan kepercayaan dirinya atas jawaban yang akan dia berikan
“ Aku mah apa atuhhh” dia menyanyikan sepenggal
lirik lagu yang setelahnya Sari tau bahwa itu adalah potongan lirik lagu
dangdut yang sedang ngeHits
Keyakinana Sari akan senyuman rivan sebelumnya
perlahan pudar
“aku mah apa atuh untuk A itu Huruf A”
Pudarnya keyakinana Sari seakan berbalik dan
kembali memuncah, anak ini mengingat huruf A, lewat Aku Mah atuh, mungkin
potongan lirik lagu itu lebih mudah di ingatnya dibandingkan dengan A untuk
Ayam, atau Apel.
“Hebat sekali nak” Sari makin bersemangat “nah
kalau yang ini?” Sari Menuliskan huruf Huruf U,
Kembali anak ini berfikir, Sari pun mempersiapkan
diri untuk jawaban apa yang akan dia utarakan
“ apa ya?” Rivan masih berfikir
Sejenak kemudian dia tertawa “Saya tau” ujarnya
“ ia huruf apa nak”? Sari makin penasaran
Sejenak dia meliuk
liukan badannya
“huruf apa nak ? Sari mencoba bertanya lagi
“ibu hewan apa namanya, yang badannya panjang tak
punya tangan dan kaki yang jalan nya begini”, kembali dia meliuk – liukan badan
nya. Bukan nya menjawab pertanyaan Sari, Rivan malah bertanya kembali kepada
Sari, tanpa memikirkan maksud pertanyaan nya Saripun menjawab
“Ular” jawab Sari untuk pertanyaan rivan yang
terlihat sedikit susah payah setelah meliuk – liukan badan nya
“ itu Huruf U bu” tutup Rivan
Sari nampaknya paham maksud Rivan Ular untuk U,
sehingga dia meliuk-liukan badannya seperti Ular yang namanya belum terlalau
akrab dengan Rivan dibandingkan potongan lagu dangdut yang biasa di nyanyikan
sehari–hari
Rivan adalah bagian kecil dari anak indonesia,
yang memiliki cara belajar yang berbeda, jika ada yang mempunyai kemampuan menghapal, numerik, mungkin Rivan mempunyai
kemampuan mengingat namun sedikit sulit untuk membahasakan kejadian Rivan ini
membuat Sari semakin percaya, bahwa anak-anak dibukit ininjuga punya kemampuan
yang sama dengan anak di tempat lain yang membedakan nya mungkin hanya sarana
pendukungnya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar